Video Model Porno Jepang

Admin
Saturday, June 29, 2013
11:16 AM

Bokep Asia - Bokep Jepang - Bokep Barat - Video Bugil - Bokep Indonesia





Gambar diatas cuma screenshot. video aslinya dapat sobat putar langsung dibawah ini




===============================================================================

Untuk Download Film / Video, Sobat Bisa Membaca di Menu Cara Download

===============================================================================

Untuk Meramaikan Blog ini, Silahkan Sobat Berkomentar Pada kotak Komentar

===============================================================================

Bokep Jepang Di entot Guru sendiri

Admin
Friday, June 28, 2013
5:56 PM

Bokep Asia - Bokep Jepang - Bokep Barat - Video Bugil - Bokep Indonesia





Gambar diatas cuma screenshot. video aslinya dapat sobat putar langsung dibawah ini




===============================================================================

Untuk Download Film / Video, Sobat Bisa Membaca di Menu Cara Download

===============================================================================

Untuk Meramaikan Blog ini, Silahkan Sobat Berkomentar Pada kotak Komentar

===============================================================================

bokep seru nihh

Admin
Wednesday, June 26, 2013
7:34 PM

MENU VIDEO


  1. Gadis Bejat-
  2. Della1-
  3. Piyama Merah-
  4. Linda Tahun Baru-
  5. Klimaks-
  6. Abg Smu ML-
  7. Anak SMA-
  8. Anak Sma Makasar-
  9. Anak SMU Serpong-
  10. JADUL Fatma TransTV-
  11. Sma Gresik-
  12. Asyiknya Ngentot-
  13. Buruan Gantian-
  14. Akarudi Nambeh-
  15. Aksi Seks Marsha-
  16. Antan-
  17. Bilibids Candal-
  18. Bk2-
  19. Diperkosa di kelas dibantu 2 cewe-
  20. Gadis jakarta-
  21. Tudung Dientot Keenakan-
  22. Dientot Dari Belakang Maknyus-
  23. Gerayangin Pacar Bobok-
  24. CeweK Kehilangan Perawan-
  25. Amoy Semarang Bermesraan di Mobil-
  26. Chubby Mandi Sehabis ML-
  27. Intip Temen Gasak Bispak di Wc-
  28. Tudung Makcik Blow-
  29. Pasangan Guru-
  30. Tudung Felda Ngentot di Kebun-
  31. Tudung Kenikmatan Dikebun Terbuka-
  32. Tudung Ngemut Tanpa Ragu-
  33. Putri Jilbab-
  34. Isapan Emut Zia Manis-
  35. Anggi Ngcrotz-
  36. Liana Gelisah Karna Horny-
  37. Abg Sekolah Onani Sendiri-
  38. Fanny Mandi-
  39. Fazira-
  40. Smu Membolos-
  41. Tudung Meleleh Dimulut Makcik-
  42. Grepe Siswi Pramuka Di Warnet-
  43. Tudung Henjut-
  44. Tudung di Kasih Kontol Langsung Jos-
  45. Berisik Banget ML Nya-
  46. Cewekku Masih Rapetzz-
  47. Hisap Rakus-
  48. Smaker-
  49. Anak Kuliahan-
  50. Tudung Pasangan Ketahuan di Toilet-
  51. Kerani Hisap Batang-
  52. Punggungnya Ayu-
  53. Lagi Pesta Memek Kena Razia-
  54. Abg Malaysia di Cabulin-
  55. Tudung Jilat-jilat Kepala Penis-
  56. Tudung Cantik di Kebun Terbuka-
  57. Ann Anak Baru Gede-
  58. Tudung ML di Ruang Gelap-
  59. ABG BH Merah Muda-
  60. Tudung Mahasiswi Malaysia di Bugilin-
  61. Mega Sma Lamongan-
  62. Tudung di Tangga Emergancy Mall-
  63. Ketahuan Mesum Sma Tebing Tinggi-
  64. Malaysia Pengkalan-
  65. Di Perkosa Dalam Hutan-
  66. Gatal-
  67. Tudung Romen Dibulan Ramadhan-
  68. Skandal Lidya Cantik-
  69. Ngintip Ngentot di Bangunan Kosong-
  70. Tudung Ketangkap Mesum-
  71. Ml di losmen-
  72. Tudung Cantek-
  73. Tudung Dikocok Dimobil-
  74. Mandi direkam baru-
  75. Tudung Raba Tetek Kawan-
  76. Macam Pecah Dara-
  77. Sma Cantik Suka Blowjob-
  78. Tudung Buka Lah Tuh-
  79. ABG Napsunya Udah Tinggi-
  80. Nelly-
  81. Amoy Joget-
  82. Menggila di Toilet Kampus-
  83. Tudung Budak Selama-
  84. Diemut Temen Kampus-
  85. Mandi Sabun-
  86. ABG Cute-
  87. Kilmaks Setelah Diasak Bertalu Talu-
  88. Istri Adik Lumayan Hot-
  89. Asyik Tersengih-
  90. Tudung Budak Sekolah Kena Buli-
  91. Smu Mesum Warnet 2-
  92. ABG Megap Megap Pas Di Entot-
  93. Tudung Budak Sekolah Tengah Sedap-
  94. Stim-
  95. Ngintip tetangga-
  96. Tudung Enaknya Nyetir Sambil Dikocokin-
  97. Tinatamad-
  98. Anak Pejabat-
  99. Anak Sma Lagi Praktek Biologi-
  100. 3 Dayah jeng 2-
  101. SMAN 1 Tanjung Raja SumSel-
  102. Masturbasi-
  103. Tudung Roman CyberCafe-
  104. Dhera Gadis Bandung-
  105. Abg Goyang-
  106. Ayam kampus toge2-
  107. Abg Disuruh Jaga Rumah Malah ML-
  108. PesOna Gadis Berjilbab-
  109. Cebu GRO-
  110. Tudung Toge Isi Cupang-
  111. Tudung Sma Binal Maen Didapur-
  112. Indo Romen Dalam Kereta-
  113. Tudung Budak UMT2-
  114. Cewek SMU di Hajar berdua-
  115. Dipaksa Direkam-
  116. Tudung Budak Sekolah Tunjuk Burit-
  117. Sma Ponorogo-
  118. Tudung Ayu Sma 16 Tahun-
  119. Anis Matta-
  120. Tudung Budak Sekolah Ramas2-
  121. Tudung Budak Sekolah Raba di Kelas-
  122. Besarnya kopek-
  123. Tudung Sekolah Kelate-
  124. Cantik Lagi Konak-
  125. Bersama Mux-
  126. Tudung Binal di Tangga-
  127. Tudung Barang Baik-
  128. Polwan-
  129. Ayu Bergoyang-
  130. Senyum Senang-
  131. Tudung Abg Imut Suka Ngentot-
  132. Kamera Sekuriti SMU-
  133. Tudung Cun-
  134. Tudung Adila Batu Tiga-
  135. Tudung Hitam Kocokin-
  136. Mahasiswi Cantik Doggy Style-
  137. Siswi Cilegon-
  138. Masni Dada Besar-
  139. Tudung Cute exe di Kosan-
  140. Biji-
  141. Berjilbab di Paksa Ngisep di Mobil-
  142. ML Di Gubuk Derita-
  143. Tudung Sma di Gudang Sekolah-
  144. Tudung Ain Malu-
  145. Anak Sekolahan-
  146. Cikalong Bergoyang-
  147. Bandung Oke-
  148. Centi1-
  149. Anak Mamitra-
  150. Anak V.I.P-
  151. Awek Melayu-
  152. Kasih Lotion Biar Gak sakit-
  153. Episode Barunya SMU Semarang-
  154. Jowo Asli-
  155. Pantat Besar Jepit kenceng-
  156. GB kena paksa ngangkang-
  157. Selak trus balun-
  158. Cuek Direkam Teman-
  159. Teriak-
  160. Smu Imut-
  161. Santri-
  162. Bugil Bersama-
  163. Kalau sudah cinta-
  164. Dimotel Nikmatnya-
  165. SMU Pamer Toket Dikelas-
  166. Buka baju-
  167. Skandal SMU 1 Samarinda-
  168. Maenin Pentil-
  169. Call center agent-
  170. Creamer-
  171. Mantap nih-
  172. Cobain ah-

ngentot cewek di kamar mandi video

Admin
7:23 PM

Ngentot Cewek di Kamar Mandi






Gambar diatas hanya Screenshot saja

Bokep Ngentot Cewek di Kamar Mandi Dapat Sobat Putar Langsung dengan Klik Tombol Play dibawah ini

Video Toket Gede

Admin
Saturday, June 22, 2013
7:40 PM

Bokep Baru Gratis




Gambar diatas hanya Screenshot saja

Video Dapat Sobat Putar Langsung dengan Klik Tombol Play dibawah ini





===============================================================================

Lancar Tidaknya Video Streaming, Tergantung Kecepatan Internet Sobat

===============================================================================

Untuk Download Film / Video, Sobat Bisa Membaca di Menu Cara Download

===============================================================================

Thanks Atas Kunjungan Sobat ^^

===============================================================================

cerita boss ngentot dengen sekertaris

Admin
Tuesday, June 18, 2013
5:59 PM

Cerita Ngintip Bos Dan Sekertaris Lagi Ngentot



.

Aku pergi ke kantor jam 6.30 wib, karena hari ini istriku mau ke lab. memeriksakan kandungannya yang sudah berumur 7 bulan. Setelah mengantar istri kerumah sakit aku langsung cabut menuju kantorku dan aku perhatikan masih sepi sekali tetapi pintu gerbang sudah terbuka dan hanya ada pak Paimo pembersih kantorku yang masih sibuk dengan kerjaannya di depan perusahaan kami.

.

Dan aku segera memarkirkan kendaraanku dan langsung cabut keruangan kantor dan selanjutnya bersih-bersih kertas yang sudah tidak terpakai dan mulai menghidupkan komputerku karena aku harus menyerahkan data pada bos yang kemarin dia minta. Sambil menunggu komputer menyala aku sempatkan untuk membuat teh karena tadi di rumah belum sempat sarapan karena istri juga cepat-cepat mau periksa kandungan bayi kami.

. 

Setelah komputer aktif aku segera buka data kemarin dan sambil memeriksa aku sambil minum teh biar perut merasa hangat. Setelah aku periksa komplit lalu aku setting untuk saya cetak dan segera laporkan pada bos karena mungkin sudah di tunggu. Setelah aku selesai cetak data aku tempatkan di amplop dan segera aku bawa ke hadapan bos tetapi agak di samping kantor bos aku pelankan suara karena aku mendengar suara yang mencurigakan dan aku sambil berjingkat memperjelas suara yang aku dengar tadi ternyata memang arahnya dari dalam kantor bos aku, dan aku mulai mencari tempat untuk bisa melihat ke dalam karena rasa penasaranku dengan siapa bos melakukannya karena memang bos orang yang pekerja keras maka tidak ada yang menaruh curiga kalau bos selalu berangkat pagi sekali dan pulang paling buncit sendiri.

.

Aku menemukan tempat yang pas untuk mengintip ke dalam yaitu kursi yang ada didepan kantor bos yang cukup tinggi dan bisa sampai ke lubang udara yang cukup strategis untuk melihat ke dalam tanpa di ketahui sama bos, dan aku mulai naik ke kursi itu dengan sangat hati-hati dengan jantung yang berdebar-debar antara takut dan penasaran. Alangkah terkejutnya aku karena ternyata di dalam si bos dengan sekretarisnya baru buka-buka dan berciuman sambil bergulat tidak aturan.

.

Jantung aku semakin berdebar karena melihat adegan ini, si bos mulai membuka baju si nita sekretarisnya yang memang aduhai itu dan aku lihat si nita cuma membiarkan saja dan langsung kelihatan BH nya yang putih berendra agak oren dan si bos mulai memasukkan jemarinya ke dalam BH si nita dan si nita mulai terpejam matanya sepertinya menikmati remasan jemari si bos dan si bos semakin berani dengan melorotkan BH si anita dan mulai mengulum puting susu si anita yang memang bagus itu dan si nita mulai mendesah dan mengelinjang keenakan ah………………..emh………….dan si bos semakin brutal saja melumat punting susu si nita, sampai-sampai si nita mengeluarkan suara yang cukup keras aku dengar ah…………..ah……..dan sampai aku dengar desisan nafasnya yang terasa berat ah……………………………ah……………..

.

Si bos mulai nggak tahan dan mulai melorotkan celananya sendiri dan tinggal celana dalamnya aja dan si bos menarik tangan si nita untuk memeganginya dan mulai melorotkan celana dalam si bos, nita mulai menunduk dan aduh aku jadi tidak tahan karena aku rasakan batang adik kecilku mulai merangsek ke atas. Bagaimana tidak si nita mulai memasukkan burung si bos ke dalam mulutnya aduh nggak tahan aku, dan aku perhatikan si bos mulai keenakan ough………………..ehm………….ough………….sambil meremas remas rambut si nita. Semakin kencang si nita melumat semakin kencang suara si bos mengerang ough……………………..ough……………………ehm…………….aku rasakan lendir dalam celanaku mulai mengalir karena tidak bisa menahan gejolak lelakiku yang semakin menonjol.

.

Udah di rasa cukup si bos mulai membuka celana dalam si nita dan segera memasukkan burungnya yang lumayan besar ke dalam memek si nita, sambil menciumi si nita dan melumat bibirnya si bos mengerakkan burungnya ke luar masuk memek si nita dan semakin keras aku lihat si bos mengerakkan burungnya keluar masuk sampai sampai si nita terengah-engah di buatnya ough……………………ah………………….ough……….dan aku perhatikan si bos mulai enjakulasi……………….dan ough…………………ough………………sambil mengeluarkan burungnya dari memek si nita yang berisi itu.

.

Aku pelan-pelan turun dari kursi dan kembali ke dalam ruangan karena aku yakin si nita sebentar lagi pasti ke luar untuk menuju ke ruangannya juga setelah merapikan bajunya. Dan aku mulai memutar lagu di komputerku dan mulai mengakses internet untuk melihat facebook aku, biar tidak ada orang yang tahu atas peristiwa ini. Dan aku perhatikan benar juga si nita mulai ke luar dari kamar mandi dan langsung menuju ke arah ruangan aku karena memang tempat duduknya di sebelah aku persis.

.

Dan si anita mulai menyapa aku dengan genitnya “Nggak seperti biasanya nih mas………berangkatnya kok agak pagi” sambil badannya di sentuhkan ke tubuhku yang duduk di kursi dan sambil melihat facebook aku. Ya nih soalnya tadi aku mengantar istriku dulu jawabku singkat dan dia menimpali lagi ucapanku “Lha memangnya kenapa istri kamu” Tanya si nita sambil masih berlendotan di tubuhku dan memang aku rasakan badannya masih terasa panas. Dan aku pura-pura tanya pada dia, kok tubuhmu panas sakit ya nit tanyaku. “Ya mas agak meriang tadi malam sakit” jawabnya sambil matanya menyelidik ke arah mataku aku cuma tersenyum melihat matanya. Yang bener aja jawabku mengodanya………dan si nita malah cubitin tubuhku terus……..sambil menanya terus sama aku……emangnya kenapa aku kok nggak percaya.

.

Kalau seandainya si bos nikah lagi siapa ya yang cocok tanyaku sama nita dan si nita semakin penasaran sama aku karena begitu dalamnya aku tahu tentang rahasianya. Dan matanya semakin melotot dan agak serius sama aku dan mendekatkan bibirnya ke telingaku “Mas kamu kok tahu dari mana ?!” tanya si nita. Aku tahu sendiri dan memakai dua mataku jawabku sambil memandang wajah si nita ke atas karena emang dia masih menempelkan tubuhnya di tubuhku. “Yang bener” kata si nita berbisik di telingaku. Bener sambil aku menyuruh dia duduk di kursi sebelah aku , tadi kamu main sama si bos di ruangannya kan ?!. Si nita cuma senyum-senyum sambil malu padaku, “jangan bilang siapa-siapa lho mas” bisik si nita lirih. Nggak usah khawatir asal kamu tahu sendiri jawabku sambil berdiri dan keluar kantor untuk merokok………

cerita sex tukang pijit

Admin
5:56 PM
"Dari Cisompet, Bu" kata pembantu baru itu kepada isteriku ketika ditanya asalnya dari mana.

"Cisompet ? daerah mana tuh"

"Itu Bu" Garut terus ka kidul .. jauh". Dekat perkebunan teh" jelasnya lagi dengan wajah memerah karena malu2 kali. Wajah yang biasa saja seperti wajah gadis desa lainnya, tapi Tini ini punya kelebihan, kulitnya kuning langsat dan bersih, badannya sedikit agak gemuk.

"Pameumpeuk, maksud kamu" kataku nimbrung, ingat daerah pantai selatan Garut, yang ada tempat peluncuran roket itu.

"Sebelumnya Pak. Tempat saya daerah pegunungan, kebun teh. Pameumpeuk mah cakeut pisan ka laut"

"Berapa umur kamu"

"Bulan depan 21 tahun, Bu"

"Udah berkeluarga ?"

"Sudah Bu, tapi sekarang udah cerai"

"Punya anak ?"

"Satu Bu, laki2, umur 2 tahun"

"Dimana anaknya sekarang ?"

"Di kampung, ikut neneknya"

"Udah pernah kerja sebelumnya ?" tanya isteriku lagi.

"Pernah dua kali Bu". Di Jakarta"

"Kerja di mana ?"

"Pembantu juga bulan, trus pindah ke Swasta hanya sebulan

"Sebagai apa di swasta"

"Biasa Bu, buruh"

.

Singkatnya, setelah"wawancara rekrutmen" itu akhirnya isteriku menerima Tini sebagai pembantu rumah tangga kami yang baru. Sebenarnya,"interview ? yang dilakukan oleh isteriku kurang mendalam, setidaknya menurut text-book yang pernah kubaca. Tapi biarlah, toh hanya PRT dan kami memang sangat membutuhkannya. Di hari pertama Tini bekerja, isteriku terpaksa ambil cuti sehari untuk"memberi petunjuk" kepada pembantu baru ini.

.

Pembaca yang baik, dari sejak diterimanya Tini sebagai pembantu rumah tangga kami inilah kisah nyataku berawal. Cerita ini memang sungguh2 saya alami sekitar setahun yang lalu. Setelah aku dapat kiriman URL address Samzara lewat seorang mail-mate dan aku membaca cerita2 serunya, aku terdorong untuk ikut berkisah tentang pengalamanku nyataku ini, walaupun aku sebenarnya bukan penulis.

.

Kami suami isteri memang sama-sama bekerja sebagai karyawan, tapi beda perusahaan. Anak kami orang. Si sulung, laki2, baru sebulan ini mulai kuliah dan kost di Jatinangor. Walaupun kami juga tinggal di Bandung, tapi untuk menghemat waktu dan biaya transport dia kost di dekat kampusnya. Nomor dua perempuan, SMU swasta kelas dua, masuk siang, dan si Bungsu lelaki, masih SLTP negeri masuk pagi.

.

Walapun aku terkadang"jajan" kalau keadaan darurat, sebenarnya aku tak tertarik kepada Tini. Selain karena dia pembantu, juga karena isteriku masih mantap dan mampu memuaskanku dalam banyak hal, termasuk seks. Kenapa masih suka jajan ? Ya .. karena dalam keadaan darurat itu. Tapi sekepepet gimanapun aku engga akan"makan" pembantu. Tak baik. Lagipula Tini, yang

menarik darinya sebagai wanita, hanya kulit tubuhnya yang langsat dan bersih.

.

Demikian juga setelah Tini sebulan kerja di rumahku. Sampai suatu saat, aku mulai lebih sering memperhatikannya karena peristiwa yang akan kuceritakan ini.

.

Waktu itu aku tak masuk kantor sebab badanku tak enak. Seluruh badan pegal2, mulai dari punggung, pinggang sampai kedua kaki. Mungkin ini cuma flu atau masuk angin, aku tak perlu ke dokter. Tapi karena pegal2 tadi aku memutuskan untuk istirahat di rumah saja. Tiduran saja sambil membaca.

.

"Oh" maaf Pak" saya kira Bapak ke kantor" seru Tini kaget. Dia masuk ke kamarku untuk membersihkan seperti biasanya. Tini langsung menutup pintu kembali dan keluar.

"Engga apa2 bersihin aja"

"Bapak sakit ?" tanyanya

"Engga". Cuman pegel2 badan, kayanya masuk angin"

.

Tini mulai menyapu, kemudian mengepel. Ketika dia membungkuk-bungkuk ngepel lantai itulah aku"terpaksa" melihat belahan dadanya dari leher T-shirt nya. Kesan pertama : bulat dan putih. Wah" pemandangan menarik juga nih, pikirku. Tak ada salahnya kan menikmati pemandangan ini. Bentuk buah dada itu semakin jelas ketika Tini mengepel lantai dekat tempat tidur. Belahan dada itu menyiratkan"kebulatan" dan mantapnya ukuran bukit-bukit disampingnya. Dan lagi, putihnya ampuun.

.

Walaupun aku mulai terrangsang menikmati guncangan sepasang"bola’ kembar besar itu, aku segera menghilangkah pikiran-pikiran yang mulai menggoda. Ingat, dia pembantu rumah tangga kamu.

"Kalo masuk angin" mau dikerokin Pak ?" Pertanyaan yang biasa sebenarnya, apalagi ekspresi wajahnya wajar, polos, dan memang ingin membantu. Tini ternyata rajin bekerja, isteriku senang karena dia tak perlu banyak perintah sudah bisa jalan sendiri. Jadi kalau dia bertanya seperti itu memang dia ingin membantuku. Tapi aku sempat kaget atas tawarannya

itu, sebab lagi asyik memperhatikan belahan putihnya.

.

"Kerokin ? Bapak engga biasa kerokan. Punggung pegal2 begini sih biasanya dipijit" Memang aku suka memanggil Mang Oyo, tukang pijat, tapi dia sedang

ada panggilan ke Cimahi. Besok lusa baru tukang pijit langgananku itu janji mau dateng.

"Oo .. tukang pijit yang ditelepon Ibu tadi ya" sahutnya. Tini rupanya memperhatikan isteriku menelepon."Dia kan baru dateng 2 hari lagi" lanjutnya sambil terus mengepel. Tini memang suka ngobrol. Tak apalah sekali2 ngobrol ama pembantu, asal masih bisa menikmati guncangan bukit kembarnya. Aku tak menjawab. Kini ada lagi"temuanku ?. Meski Tini agak gemuk, tapi badannya berbentuk. Maksudku shaping line-nya dari atas lebar, turun ke pinggang menyempit, terus turun lagi ke pinggul melebar. Seandainya tubuh Tini ini bisa di"re-engineering", dibentuk kembali, tingginya ditambah sekitar 5 cm tapi tidak perlu tambahan"bahan baku", jadilah tubuh ideal.

"Entar kalo kerjaan saya udah beres, Bapak mau saya pijitin ?" Hah ? berani bener dia menawari majikan lakinya untuk dipijit ? Tapi kulihat wajahnya serius dan masih tetap polos. Jelas tak ada maksud lain selain memang ingin membantu majikannya.

"Emang kamu bisa ?"

"Saya pernah kursus memijat, Pak"

"Boleh" hanya itu jawabanku. Sebenarnya aku ingin tanya lebih jauh tentang kursusnya itu, tapi dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan terus keluar kamar.

.

Tinggal aku yang menimbang-nimbang. Aku memang senang dipijit, baik oleh Mang Oyo apalagi oleh wanita muda. Tapi gimana kalau isteriku tahu aku dipijit oleh Tini, aku belum tahu reaksinya. Terima sajalah tawarannya ini, toh aku nanti bisa pesan sama dia untuk tak bilang ke isteriku.

"Dipijat sekarang, Pak ?" tawarnya ketika ia membawa minuman yang kuminta. Kulihat baru jam 12 siang.

"Kerjaan kamu udah beres ?"

"Belum sih, mau seterika tapi jemuran belum kering"

Aku juga ingin sekarang, tapi anakku yang sekolah siang belum berangkat. Tak enak kalau dia tahu bapaknya dipijat oleh pembantu wanita muda.

"Entar aja. Sekitar jam 2? Pertimbanganku, pada jam itu anak kedua sudah ke sekolah, si Bungsu sudah pulang sekolah dan main keluar rumah seperti biasanya, dan masih cukup waktu sebelum isteriku pulang kantor pada pukul 5 sore.

.

Sekitar pukul 2 lewat seperempat, Tini mengetuk pintu kamarku.

"Masuk" Tini nongol di pintu.

"Bapak ada henbodi ?" Maksudnya tentu hand-body lotion.

"Cari aja disitu" kataku sambil menunjuk meja rias isteriku. Aku membalikkan tubuh, telungkup, siap dipijat.

"Lepas aja kaosnya Pak, biar engga kena henbodi"

Celaka ! ketika aku melepas kaos, aku baru sadar bahwa aku dari pagi belum mandi dan masih mengenakan"pakaian tidur" kebiasaanku : T-shirt dan singlet untuk atasnya, dan hanya sarung sebagai penutup tubuh bawahku. Pakaian"kebesaran" ini memang kesukaanku, sebab memudahkan kalau sewaktu-waktu aku ingin meniduri isteriku. Akupun menuntut isteriku untuk berpakaian tidur khusus pula : gaun agak tipis model tank-top dan mini, tanpa apa-apa lagi di dalamnya !

.

Jadi kalau aku akan berhubungan seks aku perlu stimulasi lebih dulu, maklum sudah belasan tahun aku menikah. Stimulasi yang paling aku senangi dan bisa membuat penisku keras adalah oral. Isteriku tinggal menyingkap sarung dan melahap isinya. Dan setelah kami siap tempur, aku tak perlu direpotkan oleh pakaian isteriku. Aku tinggal"menembak" setelah menindih tubuhnya, sebab biasanya baju tidur pendek nya itu akan tersingkap dengan sendirinya ketika aku menindih dan menggeser-geserkan tubuhku"

.



.

Tini memang pintar memijat. Dengan hand-body lotion dia mengurut tubuhku mulai dari pinggang sampai punggung begitu enak kurasakan. Dia tahu persis susunan otot2 di punggung. Sepertinya dia sudah pengalaman memijat."Kamu pernah kursus pijat di mana ?" tanyaku membuka percakapan.

.

"Ehhmm" di" di panti pijat Pak"

"Ha. Kamu pernah kerja di panti pijat ?"

"Iiyyyaa" Pak "

"Kok engga bilang"

"Takut engga diterima ama Ibu, Pak"

"Dimana dan berapa lama ?"

"Di panti pijat ———-, cuma sebulan kok. Tapi Bapak jangan bilang ke Ibu ya "

"Iya deh, asal kamu mau cerita semua pengalaman kamu kerja di panti pijat". Untuk sementara aku menang, punya kartu as yang nanti akan berguna kalau aku harus bilang ke Tini, jangan bilang ke Ibu ya"

"Sebelum kerja"kan ikut trening dulu seminggu Pak"

"Oh iya"

.

"Soalnya itu emang tempat pijat beneran" Aku tahu, panti pijat yang disebutnya itu terletak di Jakarta Selatan dan memang panti pijat ’serius". Bukan seperti di Manggabesar misalnya, semua panti pijat hanya kamuflase dari tempat pelayanan seks saja.

"Trus kenapa kamu hanya sebulan, gajinya lumayan kan, dibanding pembantu"

"Iya sih" cuman cape" Pak. Saya sehari paling tahan memijat 2 orang saja."

"Kerja memang cape"

"Tapi tangan saya jadi pegel banget Pak. Sehari saya memijat 5 - 6 orang. Penghasilan memang gede tapi biaya juga gede. Mendingan pembantu aja, semua biaya ada yang nanggung, bisa nabung"

"Kamu senang kerja di sini ?"

.

"Saya kerasan Pak, semuanya baik sih" Memang aku mengajarkan kepada anak-anakku untuk bersikap baik kepada pembantu.

"Kamu mijit sekarang ini cape juga dong"

"Engga dong Pak, kan cuma sekali2"

"Kalau Bapak minta tiap hari ?"

.

"Engga baik Pak pijat setiap hari. Paling sering sekali seminggu"

Lalu hening lagi. Aku asyik menikmati pijatannya, masih di punggungku.

"Punggungnya udah Pak. Kakinya mau ?"

"Boleh" Kaki saja bolehlah, asal jangan ke atas, soalnya burungku sedang tak ada kurungannya. Tini menyingkap sarungku sampai lutut, lalu mulai

memencet-mencet telapak kakiku.

.

"Aturan kaki dulu Pak, baru ke atas"

"Kenapa tadi engga begitu ?"

"Kan Bapak tadi minta punggung"

Lalu naik ke betis, kemudian mengurutnya dari pergelangan kaki sampai lutut, kaki kiri dulu baru yang kanan.

"Apa aja yang diajarin waktu trening ?"

"Pengetahuan tentang otot2 tubuh, cara memijat dan mengurut, terus praktek memijat. Paling engga enak prakteknya"

"Kenapa ?"

.

"Mijitin para senior, engga dibayar"

Kedua kakiku sudah selesai dipijatnya. Tiba2 Tini menyingkap sarungku lebih ke atas lagi dan mulai memijat paha belakangku (aku masih telungkup). Nah,

ketika mengurut pahaku sampai pangkalnya, burungku mulai berreaksi, membesar. Aku yakin Tini sudah tahu bahwa aku tak memakai CD. Meskipun sarung masih menutupi pantatku, tapi dalam posisi begini, terbuka sampai pangkal paha, paling tidak"biji"ku akan terlihat. Tapi Tini terlihat wajar-wajar saja, masih terus mengurut, tak terlihat kaget atas kenakalanku. Bahkan dia sekarang memencet-mencet pantatku yang terbuka.

.

"Cuma itu pelajarannya ?" tanyaku asal saja, untuk mengatasi kakunya suasana. Tapi aku mendapatkan jawaban yang mengejutkan.

"Ada lagi sebetulnya, cuman" malu ah bilangnya"

"Bilang aja, kenapa musti malu"

"Engga enak ah Pak"

"Ya udah, kamu cerita aja pengalaman kamu selama kerja mijat"

"Ahh" itu malu juga"

"Heee". Udah" cerita apa aja yang kamu mau"

"Kan tamu macem2 orangnya. Ada yang baik, yang nakal, ada yang kurang ajar"

"Trus ?"

.

"Kita diajarin cara mengatasi tamu yang ingin coba-coba"

"Coba2 gimana?"

"Coba itu" ah .. Bapak tahu deh maksud saya "

"Engga tahu" kataku pura-pura

"Itu" tamu yang udah tinggi". Emm" nafsunya" Wah menarik nih.

"Gimana caranya"

"Hmm" ah engga enak ah bilangnya" katanya sambil mengendurkan otot2 pantatku dengan menekan dan mengguncangkan. Punyaku makin terjepit.

"Bilang aja"

"Dikocok aja"

.

"Ha"!"

"Kalo udah keluar, kan tensinya langsung turun"

"Kamu diajarin cara ngocoknya ?"

"Sebenernya bukan itu aja sih Pak, tapi diajarin cara

mengurut"itu’ .

.

"Wah .. kamu jadi pinter ngurut itu dong" Pantesan dia biasa2 saja melihat pria telanjang.

"Buat apa itu diurut" tanyaku lagi.

"Biar jalan darahnya lancar"." Maksudnya peredaran darah.

.



"Ya" biar sip, gitu. Ah Bapak ini kaya engga tahu aja. Sekarang depannya mau Pak ?"

Mau sih mau, cuman" malu dong ketahuan lagi tegang begini. Ketahuan sama pembantu lagi. Apa boleh buat. Dengan acuhnya aku membalikkan badan. Jelas banget yang tegang itu di balik sarungku. Punyaku memang besarnya sedang2 saja, tapi panjang. Kulihat Tini melirik sekilas kepada punyaku itu, lalu mulai mengurut kakiku. Ekspresinya tak berubah. Biasa saja. Dia memang udah biasa melihat"perangkat’ lelaki.

"Cerita lagi pengalaman kamu" kataku sambil menahan geli. Tangan Tini sudah sampai di pahaku. Kedua belah telapak tangannya membentuk lingkaran yang pas di pahaku, lalu digerakkan mulai dari atas lutut sampai

ke pangkal pahaku berulang-ulang. Terasa jelas beberapa kali jari2nya menyentuh pelirku yang membuat penisku makin kencang tegangnya. Apalagi gerakan mengurut pahaku itu membuatnya harus membungkuk sehingga aku bisa makin jelas melihat belahan dadanya dan sebagian buah putihnya itu. Bahkan sampai guratan2 tipis kehijauan pembuluh darah pada buah dadanya nampak. Aku harus berusaha keras menahan diri agar tak hilang kendali lalu menggumuli wanita muda di depanku ini, menelanjanginya dan memasukkan penisku yang sudah tegang ke lubang vaginanya. Walaupun udah high begini, aku tak akan memberikan air maniku kedalam vagina pembantuku sendiri. Semacam pantanganlah. Lebih baik sama isteri atau cari di luaran. Ada kawan kantor yang bersedia menerima penisku memasuki tubuhnya, kapan saja aku butuh. Termasuk sedang mens, tentunya dengan teknik oral kalo bulannya lagi datang.

"Banyak susahnya dibanding senengnya, Pak"

"Ah masa"









"Iya. Makanya saya hanya tahan sebulan"

"Gimana sih engga enaknya"

"Banyak tamu yang dateng maunya"main’, bukan pijit. Saya kan engga mau begituan. Lagian udah jelas di situ kan engga boleh buat main"

"Kalo tamunya ngotot minta"



"Yaah .. dikocok aja, sambil ”" Aku tunggu dia tak meneruskan kalimatnya.

"Sambil apa"



"Kalo ada yang nekat, daripada bikin repot, saya kasih aja pegang2 tetek, tapi dari luar aja. Saya engga kasih buka kancing"

"Pantesan kamu laris, ada bonusnya sih.."

"Engga semua tamu Pak, emangnya diobral. Hanya yang bandel aja. Biasanya sih kalo mulai nakal pengin pegang2, trus saya tolak terus, dia bisa ngerti. Kalo udah keluar"kan langsung surut nafsunya"



Paha kanan selesai diurut, kini pindah ke paha kiri. Mungkin karena posisinya, kayanya kali ini pelirku lebih sering disentuh dan terusap. Baru aku menyadari, lengan Tini ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku makin tegang saja, penisku sudah tegang maksimum, siap untuk digunakan. Tapi aku tetap bertahan untuk tak lepas kontrol.



Tiba2 muncul ide nakalku. Dengan menggerakkan pinggul dan kaki, aku diam2 menarik sarungku seolah-olah tak sengaja sehingga kini seluruh batang kelaminku terbuka. Aku juga pura2 tak tahu. Tapi dasar". Reaksi Tini tak seperti yang kuduga. Dia hanya sekilas melihat kelaminku, lalu kembali asyik mengurut dan acuh. Dia sudah terlalu sering melihat kelamin lelaki yang tegang".



"Setiap tamu kamu kocok"



"Engga dong, yang nakal iya, ada juga yang minta. Sebenarnya saya bukan ngocok, tapi mengurut supaya darahnya lancar, tapi tamunya yang minta sekalian dikocok"



Ah" pengin juga punyaku diurut, supaya lancar. Terus dikocok, supaya segar"



"Kamu ngocoknya selalu sampai keluar"

"Iya dong Pak, kan supaya aman. Lagian cuman sebentar."

"Oh iya"

"Iya .. ada juga sih yang lama, tapi umumnya 2- 3 menit juga keluar. Malah ada yang udah keluar duluan sebelum diurut, cuman kesentuh"

"Oh ..ya"



"Waktu saya ngerjain perutnya, kalau dianya udah tegang, sering kesentuh ama tangan saya. Eh .. tahu2 jari saya kesiram"air hangat".

Oh iya .. terus gimana "Saya emang sedikit kaget, t

api pura2 engga tahu.



supaya dia engga kesinggung" Bijaksana juga dia.

"Yang lucu lagi, ada yang udah keluar sebelum disentuh"

"Ah masa"

"Anak muda. Setelah selesai pijit belakang, terus kan saya suruh balik badan buat pijit depan. Dianya engga segera membalik. Trus saya minta ijin buat

minum sebentar. Waktu saya masuk lagi, dianya udah terlentang dan itunya ditutup pakai handuk. Padahal tadi dia telanjang. Trus waktu saya ngurut paha kaya sekarang ini lho, terasa basah2 di situ. Setelah dia pulang" spreinya basah. Dia udah keluar sewaktu telungkup"



Paha kanan dan kiriku sudah selesai diurut, pelir kanan dan kirikupun sudah beberapa kali disentuh.

Terus, what next ?



Dengan"dingin"nya Tini menutupi kembali kelaminku dengan sarung, lalu.

"Sekarang atasnya, Pak"



Tini lebih mendekat, berdiri di samping kiri perutku dan mulai memijit bahuku, trus dadaku. Bulu-bulu di lengannya makin jelas, lumayan panjang, halus, dan

berbaris rapi. Hali ini menambah rangsanganku. Kedua tanganku bebas. Kesempatan ini kugunakan buat"tak sengaja" menyentuh pantatnya yang begitu menonjol ke belakang, dengan tangan kiriku. Uh" padat banget

pantat si Tini.



Dia tak bereaksi. Tanganku makin nakal. Kali ini tak menyentuh lagi, tapi sudah meremas-remas kedua bulatan di belakang tubuhnya itu.

Tini tak protes, tapi dengan amat ’sopan" dan lihai dia menghindari kenakalan tanganku sambil terus memijit, seolah-olah tak sengaja menghindar. Benar2 dia"bijaksana". Akupun segera tahu diri, dia tak suka diganggu oleh majikannya ini.



Begitu juga waktu dia memijat tanganku. Ketika mengurut di bagian lengan atas telapak tanganku berada di wilayah dadanya. Aku lagi2"tak sengaja" menyentuh bukit kanannya". Uuuh bukan main padat dada janda muda beranak satu ini. Tapi aku tak berani melanjutkan aksi tanganku di dadanya. Ada rasa tak enak.



Kedua tangan selesai diurut. Tini menyibak sarung yang menutupi perutku, sehingga seolah-olah makin mempertegas menjulangnya penisku. Dengan perlahan ia mengurut perutku.

"Kalau perut memang engga boleh kuat2" katanya. Memang, dia lebih mirip mengusap dibanding mengurut. Hal ini makin menambah rangsanganku saja. Benar, dalam mengusap perut Tini beberapa kali menyentuh penisku, tapi tak langsung, masih kehalangan dengan kain sarung. Lebih nikmat kalau langsung".



"Selesai Pak" katanya begitu selesai mengurut perut.

Selesai ? Aku ingin dia mengurut penisku, seperti yang dilakukan kepada customernya.

"Engga sekalian " kataku setengah ragu dan dengan suara agak serak.

"Apa pak?"



"Punya Bapak diurut sekalian "

"Ah engga perlu Pak, punya Bapak masih bagus, masih sip .."

"Tahu dari mana kamu"



"Itu" tegangnya masih bagus" katanya. Anak ini benar2". Ekspresi wajahnya biasa2, polos wajar, padahal bicara tentang suatu yang amat sensitif dan

rahasia. Dan". Kaget banget aku dibuatnya. Dia tiba2 menyingkap sarungku dan lalu ”. Memegang batang penisku !

"Tuh kan" kerasnya juga masih bagus"

"Ah ..masa"



"Benar Pak, masih tok-cer"



Anak Cisompet ini benar2 mengagumkan, seperti sex-counselor aja. Apa yang dikatakannya benar. Punyaku tak pernah ngambek bila ingin kugunakan.

"Engga apa2, biar tambah sip" aku masih belum menyerah ingin menikmati urutannya.

"Eehmm".. sebenarnya saya mau aja mengurut punya Bapak, cuman rasanya kok engga enak sama Ibu"

”Kan engga perlu bilang sama Ibu"



"Seolah saya mengganggu milik Ibu, engga enak kan" Ibu kan baik banget ama saya "

"Ah .. siapa bilang mengganggu, justru kamu membantu Ibu. Ini kan untuk kepuasan Ibu" Tini termakan rayuanku. Dituangnya hand-body ke telapak tangan, lalu menyingkirkan sarungku, dan mulai bekerja.



Pertama-tama, dioleskannya ke pahaku bagian dalam yang dekat-dekat kelamin, dan diurutnya. Lalu urutan pindah ke kantung buah pelir dan bergerak keatas ke batangnya, dengan kedua tangan bergantian. Ahhh

sedapnya ” Lalu dengan telunjuk dan ibu jari dipencetnya batang penisku mulai dari pangkal sampai ke ujungnya. Demikian gerakannya bergantian antara mengurut dan memencet. Lalu proses diulang lagi, mulai dengan

mengurut paha, biji pelir, batang, dan seterusnya sampai empat kali ulangan.



Begitu ulangan keempat selesai, dia lanjutkan dengan gerakan urut naik-turun. Kalo gerakan ini sih lebih mirip mengocok tapi lebih perlahan" enak campur geli2" Pencet lagi dengan kedua jari, lalu urut lagi, dilanjutkan mengocok pelan. Terkadang kocokannya diselingi dengan kecepatan

tinggi, tapi hanya beberapa kali kocokan terus pelan lagi. Kurasakan aku mulai mendaki". Tangan Tini benar-benar lihai menstimulir kelaminku hingga mulai

meninggi" terus mendaki".. mungkin beberapa langkah lagi aku sampai di puncak. Tapi"..

"Udah Pak "



"Udah ..?" aku kecewa berhenti mendadak begini.

"Masih yahuud begini" kalo orang lain sih udah muncrat dari tadi"

"Ah masa"

"Bener Pak, udah lebih dari 10 menit Bapak belum"."

"Sebentar lagi aja" udah hampir kok"

"Jangan ah pak" simpan aja buat Ibu nanti malem"

"Sebentar aja deh"



"Udahlah Pak. Bapak hebat. Ibu beruntung lho memiliki Bapak"

Akhirnya aku mengalah.



"Iyalah". Makasih ya" bapak jadi seger nih" Memang perasaanku menjadi lebih segar dibanding tadi pagi. Tapi ini" rasa yang menggantung ini perlu

penyelesaian. Tiba2 aku berharap agar isteriku cepat2 pulang".

"Makasi ya Tin" kataku lagi waktu dia pamitan.

"Sama-sama Pak"



Pukul lima kurang seperempat. Tini memijatku selama satu setengah jam. Sebentar lagi isteriku pulang. Aku cepat2 mandi menghilangkan wanginya hand-body lotion, entar curiga isteriku, tumben2an pakai handbody.



Isteriku terheran-heran ketika sedang mengganti baju aku serbu dari belakang

"Eh" ada angin apa nih"



"Habis" seharian nganggur, jadinya mengkhayal aja " kataku berbohong. Isteriku sudah makfum maksud seranganku ini. Akupun sudah pengin banget, gara-gara nanggungnya pekerjaan tangan Tini tadi. Tahu suaminya udah ngebet banget, dia langsung melepas Cdnya dan pasang posisi. Kusingkap dasternya. Kusingkap juga sarungku, dan aku masuk. Goyang dan pompa. Kiri kanan, dan atas bawah. Sampai tuntas, sampai kejang melayang, sampai lemas. Seperti yang sudah-sudah. Hanya bedanya sekarang, waktu menggoyang dan memompa tadi aku membayangkan sedang menyetubuhi Tini ! Hah !



Sejak Tini memijatku kemarin, aku jadi makin memperhatikannya. Padahal sebelumnya hal ini tak pernah kulakukan. Seperti waktu dia pagi hari menyapu lantai terkadang agak membungkuk buat menjangkau debu di bawah sofa misalnya. Aku tak melewatkan untuk menikmati bulatan buah dada putihnya. Atau kalau dia sedang naik tangga belakang ke tempat jemuran. Aku bisa menikmati betis dan bagian paha belakangnya, walaupun bentuk kakinya tak begitu bagus, tapi putih mulus. Paling menyenangkan kalau memperhatikan dia mengepel lantai, makin banyak bagian dari buah dadanya yang terlihat, apalagi kalau dia memakai daster yang dadanya rendah. Tentu saja sebelum memperhatikan dia, aku harus memeriksa situasi dulu, ada isteriku atau anak-anakku engga.



Yang membuatku merasa beruntung adalah ketika aku terpaksa pulang lagi ke rumah karena ada berkas kantor yang ketinggalan. Waktu itu sekitar jam 10 pagi. Aku parkir mobilku di tepi jalan, tidak di garasi, toh hanya mengambil

dokumen. Aku ketok pintu depan tak ada yang menyahut.



Kemana nih si Uci (anakku yang SMU masuk siang). Si Tini pasti ada di belakang. Ternyata pintu tak terkunci, aku masuk, sepi, langsung ke belakang. Maksudnya mau memperingatkan anakku dan pembantu tentang kecerobohannya tak mengunci pintu. Sampai di belakang tak ada seorangpun. Ke mana mereka

ini. Aku kembali ke ruang tengah. Saat itulah Tini muncul dari kamar mandinya. Aku berniat menegurnya, tapi niatku urung, sebab Tini keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk yang tak begitu lebar. Buah dada besar itu seakan"tumpah"?. Lebih dari separuh dada tak tertutup handuk. Puting dada ke bawah saja yang tersembunyi. Dan bawahnya ”Seluruh pahanya tampak ! Handuk sempit itu hanya sanggup menutup sampai pangkal pahanya saja. Aku segera mengambil posisi yang aman buat mengamatinya, dibalik pintu kaca belakang. Viterage itu akan menghalangi pandangan Tini ke dalam. Aman. Habis mandi dia masih berberes-beres berbagai peralatan cuci, dengan hanya berbalut handuk. Sebelumnya dia tak pernah begini, mungkin dikiranya tak ada orang, berarti Si Uci lagi pergi. Yang membuat jantungku berdegup kencang adalah, dengan membelakangiku Tini membungkuk mengambil sesuatu di dalam ember. Seluruh pantatnya kelihatan, bahkan sedetik aku sempat melihat kelaminnya dari belakang !







Tak hanya itu saja. Setelah selesai berberes, Tini melangkah memasuki kamarnya. Sebelum masuk kamar inilah yang membuat jantungku berhenti. Tini melepas handuknya dan menjemurnya dengan telanjang bulat ! Hanya beberapa detik aku menikmati tubuh polosnya dari belakang agak samping. Bulatan buah dada kirinya sangat jelas. Kulit tubuhnya begitu bersih. Bentuk tubuhnya nyaris bagus, kecuali agak gemuk. Dada besar, pinggang menyempit, pinggul melebar dan pantat bulat menonjol kebelakang. Dia langsung melangkah masuk ke kamarnya. Dalam melangkah, sepersekian detik sempat terlihat bahwa bulu2 kelamin Tini lebat !



Aku tegang. Rasanya aku harus melanggar janjiku sendiri untuk tak meniduri pembantu. Ini adalah kesempatan baik. Tak ada siapapun di rumah. Aku tinggal masuk ke kamarnya dan menyalurkan ketegangan ini. Kukunci dulu pintu depan. Dengan mantap aku melangkah, siap berhubungan seks dengan wanita muda bahenol itu. Tapi sebelum keluar pintu belakang, aku ragu. Bagaimana kalau dia menolak kusetubuhi ?. Kemarin saja dia menolak meneruskan mengocok penisku sampai keluar mani. Apakah sekarang ia akan membiarkan vaginanya kumasuki ? Dia begitu merasa bersalah sama isteriku. Bahkan hanya buat mengonaniku, apalagi bersetubuh. Aku menimbang. Rasanya dia tak akan mau. Lagipula, apakah aku harus melanggar pantanganku sendiri hanya karena terrangsang tubuh polosnya ? Tapi" aku sudah high sekarang"



Ah sudahlah, aku harus bersabar menunggu Senin depan, saatnya dia memijatku lagi. Mungkin aku bisa merayunya sehingga dia merasa ikhlas, tak bersalah, memberikan tubuhnya buat kunikmati. Untuk menyalurkan yang sudah terlanjur tegang ini terpaksa aku akan mengajak"makan siang"? wanita rekan kantorku seperti biasa kulakukan : makan siang di motel ”’.!



Kami sudah di dalam kamar motel langgananku. Begitu pelayan berlalu, aku langsung mengunci pintu dan kupeluk si Ani, sebut saja begitu, mantan anak buahku, pasangan selingkuhku yang selalu siap setiap saat kubutuhkan.

"Eehhmmmmhh"? reaksinya begitu ciumanku sampai di lehernya."?Katanya mau makan dulu "



"Makan yang ini dulu ah .."? kataku sambil tanganku yang telah menerobos rok mininya mampir ke selangkangannya.

"Ehhmmmm ” kok tumben semangat banget nih" tadi malem engga dikasih ama dia ya "

"Udah kangen sih " Kutanggalkan blazernya.



"Huuu .. gombal ! Kemarin aja acuh banget ”?

"Kan sibuk kemarin ”? kubuka kancing blousenya satu persatu. Padahal kami masih berdiri di balik pintu.

"Alesan " BH-nya juga kucopot, sepasang bukit itu telah terhidang bebas di depanku. Dengan gemas kuciumi kedua buah kenyal itu. Putingnya kusedot-sedot. Gantian kanan dan kiri. Walaupun sudah sering aku melumat-lumat buah ini, tapi tak bosan-bosan juga. Mulai terdengar lenguhan Ani. Tanganku sudah menerobos CD-nya, dan telunjukkupun mengetest,"pintu"?nya sudah membasah. Lenguhan telah berubah menjadi rintihan. Yang aku suka pada wanita 30 tahun ini selain dia siap setiap saat kusetubuhi, juga karena Ani cepat panasnya.



Mulut dan jariku makin aktif. Rintihannya makin tak karuan. Hingga akhirnya"

"Ayo".. sekarang"Pak .."? katanya. Akupun sudah pengin masuk dari tadi. Kupelorotkan CD-nya dan kulepas celana dan CD ku juga. Kutuntun Ani menuju tempat tidur. Kurebahkan tubuhnya. Kusingkap rok mininya dan kubuka pahanya lebar-lebar. Siap. Padahal roknya masih belum lepas, begitu juga kemejaku. Kuarahkan penisku tepat di pintunya yang basah itu, dan kutekan.

"Aaaaafffff hhhhhh" teriak Ani. Dengan perlahan tapi pasti, penisku memasuki liang senggamanya, sampai seluruh batang yang tergolong panjang itu tertelan vaginanya. Kocok" goyang". Kocok". Goyang". Seperti biasa.

Sampai jari2 Ani mencengkeram sprei kuat-kuat diiringi dengan rintihan histeris. Sampai aku menekan kuat2 penisku guna menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya. Sampai terasa denyutan teratur di dalam sana. Sampai kami berdua rebah lemas keenakan". Begitulah. Persetubuhanku dengan Ani begitu sama gayanya. Gaya standar. Hal ini karena kami hampir selalu diburu waktu, memanfaatkan waktu istirahat makan siang. Atau juga karena Ani cepat panasnya. Aku merasakannya monoton. Aku ingin sesuatu yang baru, tapi masih sayang melepaskan Ani, sebab sewaktu-waktu dia amat berguna meredakan keteganganku. Berarti harus menambah"koleksi"? lagi ?



Mungkinkah sesuatu yang baru itu akan kudapatkan dari Tini ? Ah, masih banyak hal yang musti kupertimbangkan. Pertama, tentang janjiku yang tak akan meniduri pembantu. Kedua, resiko ketahuan akan lebih besar. Ketiga, si Tini belum tentu mau, dia merasa terhalang oleh kebaikan isteriku. Tapi bahwa aku akan mendapatkan sesuatu yang lain, yaitu : jauh lebih muda dari umurku, buah dada yang sintal dan besar, foreplay yang mengasyikkan dengan memijatku, makin mendorongku untuk mendapatkan Tini. Tak sabar aku menunggu Senin depan, saatnya Tini akan memijatku lagi"..



Senin, pukul 12.00. Aku menelepon ke rumah. Uci yang mengangkat, belum berangkat sekolah dia rupanya. Aku mengharap Tini yang mengangkat telepon sehingga bisa janjian jam berapa dia mau memijatku. Satu jam berikutnya aku menelepon lagi, lama tak ada yang mengangkat, lalu



”?Halo"? suara Tini. Aha !

"Uci ada Tin"?

"Udah berangkat, Pak"?

"Si Ade ?



"Mas Ade tadi nelepon mau pulang sore, ada belajar kelompok, katanya"? Kesempatan nih.

"Ya sudah".. ehm".. kerjaan kamu udah beres belum"?

"Hmm udah Pak, tinggal seterika entar sore"?